Kamis, 17 Mei 2012

SUARA PETANG

awan putih mulai berkumpul ditiap sudut" dunia
langit biru seakan menatapku iba
lampu-lampu kebesaran kota mulai menyala
dan aku, aku msih saja enggan untuk tertawa

kau lalu yang mengingkari
kau dulu yang berjanji
ku yang menagih
bak depkoleptor tanpa serpihan pedang


 mataharipun tlah lelah menemaniku menunggu
hingga petang tiba dan suara adzan berkumandang
aku hanya menatap keluh pikuh jalanan
berharap kau datang membalas janji

mega merah kini mulai berdatangan
tanda seruan senja
tlah mengibarkan sayap kuasanya
dan aku tuhan
masih berdiri dan menanti



bulanpu tersenyum sadis
kala mlihatku menangis
bintang seolah ingin menenangkanku
tapi hujan keburu menghampiriku

dengan susah payah
ku mencari aroma untuk menemuimu
menagih janji
yang kau selipkan di jari jemari

namun entahlah
hanya tangan hampa yang ku temui
kecewa... hmmm mungkin itu yang bisa ku katakan

Kamis, 10 Mei 2012

duniaku dan sunyiku

duniaku murung
saat kaki bulan tak lagi berpijak..
saat sorot bintang tak lagi nampak

keramaian yang dulu ku jumpa,
sekarang tlah tiada
langit menangis tak ada sapa
awanpun mendung tak berguna

ku coba melangkah
mencari dunia yang lain
mencoba menari meski lelah
menghibur hati agar tak merasa sunyi

langkahku smakin gelap gelap dan gelap
kelam hingga jelang dunia tak berputar

kucoba robek jalan agar bercahaya
tapi tak ubahnya kucing
hanya bisa berlari dan pergi
hilang..hilang.. dan kelam
hanya aku, duniaku dan sunyiku

Senin, 07 Mei 2012

BAPAK NEGARA, DIMANA KAU?







aku masih saja pemulung liar

dan masih saja hidup tanpa jaminan
kolong jembatan jadi tempat persinggahan
dan sampah-sampah mungil jadi sumber makanan

katanyaku punya bapak negara,
tapi apa dia tak melihat?
atau dia tlah buta?

aku masih saja pengemis jalanan
dan hingga tua tetap meminta-minta
emperan toko jadi persinggahan
dan lampu-lampu merah jadi tempat cari makan

katanyaku punya bapak negara
tapi apa dia tak mendengar?
atau dia tlah tuli??

aku tetap saja pengamen bus kota
dan masih saja penyanyi recehan
pasar kuluh jadi sandaran
dan pintu-pintu bus jadi sumber pencaharian

katanya ku punya bapak negara
tapi apa dia tak merasa?
dimana kau bapak negar?